Senjata Tradisional Kalimantan Timur

Senjata Tradisional Kalimantan Timur – Kalimantan Timur ialah provinsi terkuat nomor 4 yang ada di Indonesia. Provinsi ini ditempati oleh banyak suku, diantaranya suku Bugis, suku Kurai, suku Banjar, suku Bentian, suku Bukat, suku Penihing, suku Dayak dan suku Jawa.

Namun jika anda ingin melihat pesona dari wisatanya, maka kepulauan Derawan salah satu pilihan destinasi wisata yang di kunjungi di Kalimantan Timur. Namun bukan pesona wisata dan juga suku.

Melainkan Kalimantan Timur memiliki senjata tradisional yang sangat eksotis. Senjata yang memiliki desain berkesinambungan dengan rumah adat dan baju adat. Menarik kan?

Yuk simak ulasannya!

Macam-Macam Senjata Tradisional Kalimantan Timur

Kalimantan Timur memiliki senjata tradisional yang masih eksis dan masih digunakan hingga saat ini. Berikut ialah jenis-jenis Senjata Tradisional Kalimantan Timur, Gambar dan ulasannya!

Mandau

Mandau

Mandau ialah senjata tradisional yang digunakan oleh para raja atau kepala suku dari warga Dayak. Hal demikian dikarenakan, menurut kepercayaan dari warga setempat senjata ini ialah salah satu senjata yang sakral. Senjata Mandau memiliki bentuk yang seperti parang dengan panjang sekitar 50 cm.

Senjata mandau terdiri dari banyak jenis, namun jika dilihat dari kelengkungan bilahnya, maka ada 2 jenis Mandau, yaitu ada bilah lurus dan ada bilah yang condong ke belakang.

Adapun jenis Mandau pertama ialah Mandau Ilang. Mandau tersebut memiliki bentuk bilah mandau yang lurus, sedangkan jenis kedua yaitu Mandau Langgi Tinggang yaitu Mandau yang memiliki bentuk bilah Mandau yang condong ke belakang.

Selanjutnya ada Mandau Naibur, yaitu Mandau yang memiliki pengait dan ada Mandau Pakaga dan Bayao yang memiliki variasi sendiri.

Berdasarkan bentuk hiasan yang ada pada Mandau, maka bisa diketahui ciri-ciri dari warga Dayak tersebut. Hal demikian ada berbagai suku Dayak, yaitu Dayak Mbalan, Dayak Ngaju, Dayak Maanyan, Dayak Bahau, dan juga sub dari Suku Dayak yang lainnya.

Ciri khas senjata ini yaitu ada ukiran pada nikahnya yang tidak menonjol, namun memiliki khas sendiri dari miliki suku Dayak. Bukan hanya ukuran, Mandau diberi tambahan lubang pada bilahnya dan ditutup menggunakan tembaga atau emas.

Sedangkan sarung bilah mandau disebut dengan Kumpang.  Kumpang terbuat dari kayu yang dilengkapi hiasan ukiran dan juga terikat dengan kantong dari kulit kayu.

Sedangkan kantong tersebut diisi dengan pisau penyerut dan kayu gading yang dipercaya oleh warga bisa menerkam hewan buas. Mandau akan disarungkan ke lumpang dan ditali ke pinggan menggunakan jalinan rotan.
Baca Juga:  Senjata Tradisional Bali

Sumpit

Sumpit

Sumpit atau sipet ialah senjata tradisional Kalimantan Timur biasanya digunakan dengan cara ditiup dengan maksud untuk mengeluarkan mata sumpit.

Senjata tradisional ini digunakan oleh masyarakat untuk keperluan misalnya berburu, atau digunakan senjata dalam pertempuran perang.

Sumpit dibuat menggunakan bahan dari bilah bambu atau batang kayu berongga, sedangkan anak sumpit disebut dengan damek yang terbuat dari bilah bambu yang memiliki ukuran kecil, lidi aren atau dirap.

Panjang dari sumpit sekitar 1,5 hingga 2 meter, hak demikian agar keunggulan dari sumpit bisa maksimal. Keunggulan senjata ini yaitu bisa menembak dengan jarak 200 meter, dan tidak mengeluarkan suara sama sekali.

Sedangkan pada masa modern, senjata ini digunakan untuk perlombaan.

Bujak

Bujak

Bujak ialah senjata tradisional seperti tombak. Bedanya yaitu tangkai dari senjata Bijak terbuat dari kayu Ulin mata besi yang terbuat dari besi. Untuk ukuran dari panjang bijak yaitu sekitar 3 meter.

Warga Dayak biasanya memberikan racun seperti getah dari pohon ipuh dengan tujuan agar senjata bisa lebih mematikan. Penggunaan dari senjata ini digunakan untuk berburu hewan.

Bijak memiliki kait yang berada di ujungnya biasanya disebut dengan serepang yang biasanya digunakan oleh warga untuk menangkap ikan.
Baca Juga:  Senjata Tradisional Kalimantan Barat 

Gayang

Gayang

Gayang ialah senjata tradisional dari suku Dayak Kadazandusun. Senjata ini berbentuk seperti Mandau. Namun perbedaan dari kedua senjata tersebut ada dari model bilah dan juga sarung parang yang melengkung seperti Parang Ilang dari Dayak Iban.

Bukan hanya itu, ukuran dari kedua senjata tersebut berbeda. Karena ukuran dari bilah yang panjang daripada senjata Mandau.

Senjata tersebut dihubungkan dengan kekuatan-kekuatan supranatural, hal demikian dikarenakan pada saat proses pembuatan harus melakukan beberapa ritual tertentu.

Telawang atau Perisai

Telawang atau Perisai

Telawang atau perisai ialah senjata tradisional Kalimantan Timur yang memiliki banyak sebutan. Seperti Telabang atau kelembit. Senjata ini digunakan oleh warga sebagai pembela diri dari segala serangan musuh yang ada pada saat terjadinya peperangan.

Senjata ini terbuat dari kayu pelantan atau pelai, yang merupakan kayu kuat namun ringan. Kayu tersebut dibentuk dengan bentuk prisma dengan lebar sekitar 30 hingga 50 cm dengan panjang 1,5 hingga 2 meter.

Didalam senjata ini dilengkapi dengan pegangan, hal demikian dimaksudkan agar pengguna bisa menggenggam dengan nyaman. Sedangkan pada bagian depan dibentuk seperti atap rumah dengan ukiran khas Dayak.
Baca Juga:  Senjata Tradisional Maluku

Keris

Keris

Keris juga ialah salah satu senjata tradisional Kalimantan timur. Keris ini ialah benda pusaka dari kerajaan Kutai.

Jika mau melihat senjata ini, maka anda bisa mendatangi museum Mulawarman Kutai Kartanegara yang ada di lantai dua.

Dohong

Dohong

Dohong ialah senjata tradisional Kalimantan Utara dengan bentuk seperti keris, namun senjata ini memiliki ukuran yang lebih besar. Dohong juga memiliki sisi mata uang tajam, dengan pegangan yang terbuat dari tanduk kerbau yang sudah mati.

Namun sangat disayangkan, senjata ini hampir tidak ada orang yang mengenalnya. Hal demikian bentuk yang sudah tidak memungkinkan digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Namun pada acara tertentu, senjata ini dikeluarkan dari sarung oleh para tetua adat yang memang memiliki senjata tersebut. Biasanya hanya kepala suku yang boleh memiliki dan menggunakan doyong ini.

Pada zaman ini, senjata ini susah dijumpai. Bahkan untuk dikalangan masyarakat Dayak sendiri.

Lonjo atau Tombak

Lonjo atau Tombak

Lonjo atau Tombak ialah senjata tradisional Kalimantan timur, biasanya senjata ini digunakan berburu atau berperang senjata ini memiliki bentuk ujung yang runcing dan panjang. Ujung tombak terbuat dari besi tempat yang diasah hingga tajam.

Pegangan dari senjata ini terbuat dari kayu dan bambu, sedangkan untuk menyatukannya ialah dengan cara besi dan bambu disambungkan menggunakan rotan.

Biasanya masyarakat Dayak menyambungkan dengan anyaman rotan. Hal demikian anyaman tersebut sangat kuat dan juga tahan lama. Bahkan dari kepercayaan masyarakat Dayak sendiri, Londo memiliki energi yang dalam dan bisa membuat pemiliknya lebih kuat.

Pada gagang senjata ini ada hiasan, sehingga membuat senjata tersebut lebih menarik.

Akhir Kata

Itulah ulasan lengkap senjata tradisional Kalimantan Timur yang masih eksis hingga sekarang. Semoga bermanfaat.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.