Senjata Tradisional Maluku – Maluku ialah salah satu provinsi tertua di Indonesia. Provinsi ini terbagi pulau-pulau kecil dengan jumlah mencapai sekitar 1027 pulau.
Hal demikian membuat Maluku memiliki julukan sebagai “provinsi pulau seribu”. Provinsi Maluku ialah provinsi yang ada di wilayah Indonesia Timur berbatasan dengan pulau Sulawesi di barat.
Maluku dikenal dengan beraneka macam kesenian yang bisa diamati dengan tarian, tenunan, patung, arsitektur dan senjata tradisionalnya. Adapun wujud dari kesenian tersebut untuk identitas bagi warga yang ada di wilayah Maluku.
Macam-Macam Senjata Tradisional Maluku
Maluku memiliki senjata tradisional yang eksis dan masih digunakan hingga sekarang. Berikut ini ragam Senjata Tradisional Maluku.!
Kalawai
Kalawai ialah senjata tradisional Maluku yang memiliki bentuk tombak dengan 3 mata tombak yang diikat erat pada sebilah bambu panjang digunakan untuk pegangannya.
Senjata ini mirip tombak, namun memiliki ukuran lebih panjang dibandingkan dengan ukuran tombak biasanya.
Senjata kalawai berasal dari 2 suku kata bahasa Maluku Tengah, yaitu kala dan juga wai. Kala memiliki arti tikam atau hunusan. Sedangkan wai memiliki arti air. Sehingga bila digabungkan, kalawai memiliki arti secara harfiah yaitu menikam air.
Sehingga dari kata tersebut sudah menjelaskan bahwa, senjata tradisional Maluku digunakan sebagai senjata tajam yang digunakan didalam air. Senjata tersebut digunakan oleh para nelayan pada saat berburu untuk hasil laut, seperti ikan, gurita, cumi-cumi, teripang dan lain sebagainya.
Namun, meskipun kebanyakan digunakan oleh para nelayan. Senjata ini dibuat untuk berburu ikan ketika berada di danau atau sungai.
lantas apa yang membedakan senjata ini dengan tombak? Ternyata yang membedakannya ialah dari segi fungsinya.
Jika tombak tersebut digunakan untuk berburu di hutan, maka kalawai digunakan untuk berburuk di laut. Bukan hanya itu, tombak hanya memiliki mata 1, sedangkan kalawai memiliki 3 mata seperti trisula.
Senjata ini memiliki bentuk ujung yang sangat runcing dan juga memiliki 3 macam buluh yang runcing, sehingga sangat memungkinkan bukan yang sudah ditikam tidak akan dengan mudah melepaskan diri.
Para nelayan Maluku menggunakan strategi yaitu berupa menyinari mata si dikab dengan senter yang sangat silau jika digunakan pada malam hari. Sehingga jika ikan tersebut sudah diam, maka nelayan akan langsung menikam Menggunakan kalawai pada tubuh ikan.
Kalawai bisa bertahan hingga zaman seperti saat ini. Hal demikian bisa dibuktikan dengan penggunaan senjata yang digunakan sampai saat ini di hampir semua daerah yang ada di Kepulauan Maluku.
Parang Salawaku
Parang Salawaku ialah senjata tradisional yang berasal dari maluku dengan bentuk berupa sepasang parang dan perisai.
Parang Salawaku terdiri dari 2 kata penyusun, yaitu parang dan salawaku. Parang memilikiarti pisau besar, meskipun parang lebih pendek daripada pedang. Dan Salawaku memiliki arti perisai.
Pada kedua senjata tersebut, kita bisa menemukan sebuah gambar lambang dari pemerintah kota Ambon. Sehingga bagi masyarakat setempat, sepasang parang dan perisai tersebut adalah simbol dari kemerdekaan rakyat.
Zaman dahulu kala, senjata ini digunakan untuk berperang. Tetapi sekarang, parang salawaku digunakan untuk properti pada saat melakukan tarian cakalele.
Tarian cakalele yaitu tarian yang menyimbolkan kekuatan, keberanian, dan semangat dari kaum pria Maluku.
Sedangkan salawaku yang digenggam menggunakan tangan kiri penari melambangkan semangat perjuangan untuk memperoleh keadilan.
Akhir Kata
Itulah ulasan lengkap senjata tradisional maluku yang masih terjaga keasliannya hingga sekarang. Semoga bermanfaat.