Senjata Tradisional Sulawesi Utara

Senjata Tradisional Sulawesi Utara – Senjata tradisional menjadi sangat unik jika dibahas, karena mempunyai nilai sejarah bangsa yang mengiringinya.

Di Indonesia ada banyak macam senjata, sedangkan di daerah Sulawesi utara mempunyai 4 senjata tradisional. Keempat senjata tradisional Sulawesi utara tersebut mempunyai ciri khas, keunikan dan karakteristik.

Nah kali ini akan mengulas 4 macam senjata yang ada di Sulawesi Utara.

Yuk Baca sampai selesai.

Macam-macam Senjata Tradisional Sulawesi Utara

Ada empat macam senjata tradisional khas Sulawesi Selatan, yaitu pedang Bara Sangihe, parang Minahasa, perisai, dan keris Sulawesi Utara.

Pedang Bara Sangihe

Pedang Bara Sangihe

Senjata tradisional khas Sulawesi Utari pertama yaitu pedang Bara Sangihe. Pedang jenis ini ialah pedang yang cukup banyak dikenal oleh warga Sulawesi Utara bahkan di tanah air.

Konon diceritakan bahwa senjata ini ialah jenis pedang sabel yang berasal dari negara Eropa. Di Indonesia sendiri senjata ini dipakai sebagai pedang pora, yang dipakai saat upacara militer atau kenegaraan.

Pedang Bara Sangihe mempunyai bentuk yang berbeda dengan jenis pedang lain. Karena pedang ini mempunyai 2 cabang di bagian gagang dan ujung pedangnya. Ujung pedang ini tajam dan bergerigi seperti paruh burung.

Diceritakan senjata ini mempunyai sejarah perjuangan dari pahlawan Sulawesi Utara bernama Hengkeng U Nang. Ia ialah pahlawan yang berjasa dalam melawan penjajah di indonesia.

Karena ia sudah berlatih sejak ia berusia kanak-kanak dan kerap kali ia membawa pedang ini dan ketika bertempur melawan musuh, sehingga ia sangat akrab dengan pedang Bara Sangihe ini.
Baca Juga:  Senjata Tradisional Bali

Keris Sulawesi Utara

Keris Sulawesi Utara

Senjata tradisional khas Sulawesi Utara selanjutnya yaitu keris Sulawesi Utara. Keris diketahui sebagai senjata yang sangat terkenal di tanah air, karena hampir setiap daerah mempunyai senjata unik dan khas ini.

Diceritakan dalam suatu legenda bahwa Sulawesi Utara disebut sudah menggunakan senjata keris sebelum senjata ini muncul dan banyak beredar di tanah air pada abad ke-9.

Keberadaan keris kerap diyakini sebagai benda pusaka yang mempunyai kekuatan mistis yang kuat oleh sebagian masyarakat tanah air.

Keris dikenal sebagai senjata yang berbahaya dan mematikan bagi siapa saja yang terkena mata bilahnya. Masyarakat jaman dulu sendiri menggunakan senjata ini dalam pertarungan jarak pendek yang berfungsi sebagai alat tikam.

Perisai Sulawesi Utara

Perisai Sulawesi Utara

Di Sulawesi Utara ada jenis senjata penangkis yang biasa disebut dengan perisai Sulawesi Utara. Perisai ialah jenis senjata yang biasa digunakan menangkis dan mempertahankan diri dari berbagai serangan dari musuh pada saat berperang.

Keberadaan jenis senjata ini sangat esensial dan penting saat berperang.

Peda

Peda

Peda ialah jenis senjata khas Sulawesi Utara. Masyarakat Minahasa biasa menyebutnya dengan Santi, yang berarti pemisah

Masyarakat Sulawesi Utara mempercayai bahwa Santi ini sudah ada sebelum tercetusnya perang Minahasa melawan para penjajah dari Spanyol, atau yang dikenal dengan Perang Tasikela.

Peda yaitu senjata parang dengan ukuran panjang 50 cm. Parang ini dibuat menggunakan bahan logam besi pilihan, sehingga menghasilkan kualitas yang kuat dan tahan lama.

Dan pada bagian hulu pedang ada cabang seperti paruh burung, sehingga menampilkan keunikan tersendiri.

Sedangkan saat ini parang beralih fungsi menjadi alat untuk memotong rumput liar, menyadap kabung atau enau, berjaga-jaga dari serangan hewan buas yang ada di hutan.

Senjata bersejarah ini ialah kebanggaan masyarakat Sulawesi Utara yang tergolong senjata unik, sehingga tak jarang diburu para kolektor benda antik karena bentuknya yang menawan dan menarik perhatian.

Akhir Kata

Itulah ulasan lengkap senjata tradisional sulawesi utara yang eksotis dan masih terjaga kealiannya hingga sekarang. Semoga bermanfaat.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.