Senjata Tradisional Aceh

Senjata Tradisional Aceh – Tahukah anda, bahwa Aceh masih memiliki senjata tradisional yang eksis sampai sekarang.

Aceh ialah provinsi yang ada di Indonesia, daerah tersebut tidak akan lepas dari kebudayaan yang sudah melekat pada warganya. Berbagai jenis kebudayaan dengan mempunyai corak Melayu yang khas dan kuat.

Aceh masih menyimpan warisan yang masih lestari hingga saat ini, yaitu senjata tradisional. Biasanya jenis senjata tersebut bisa ditemukan pada acara atau ritual.

Macam-Macam Senjata Tradisional Aceh

Pada mulanya senjata Aceh digunakan sebagai alat berburu atau biasanya digunakan untuk membela diri dari serangan hewan buas.

Namun seiring perkembangannya senjata tradisional ini bisa digunakan untuk berperang melawan penjajah, yaitu bangsa Portugis dan Belanda.

Beberapa jenis senjata tradisional Aceh memiliki hubungan erat dengan kesultanan Aceh, senjata tersebut ialah senjata Rencong dan Sanjaya Peudeung.

Pada zaman masa pemerintahan dari Sultan Ali Mughayat Syah atau sultan pertama di Aceh, senjata ini digunakan untuk menikam lawan jenis.

Rencong

Rencong

Rencong ialah senjata tradisional digunakan pada zaman kesultanan Aceh, yaitu pada masa pemerintahan Sultan Ali Mughayat atau Sultan Pertama Aceh.

Rencong selalu ada dan terselip di ketinggian sultan, biasanya Ulee Balang dan warga akan menggunakan rencong untuk membela diri.

Rencong senjata yang terkenal dari Aceh, senjata tersebut mempunyai arti yaitu bukan sekedar benda tajam, namun sebagai alat untuk membela diri darimusuh atau hewan buas pada saat berburu.

Orang Aceh menganggap bahwa senjata ini ialah sebuah keagungan, rencong ialah martabat dan rencong melandasi semangat orang Aceh. Karena rencong tidak pernah luput dari arti dan juga falsafah hidup warga Aceh.

Peudeung

Peudeung

Peudeung ialah senjata jarak dekat yang digunakan oleh warga Aceh untuk berperang. Senjata ini mempunyai ukuran yang lebih panjang dibandingkan dengan dua senjata lainnya yaitu rencong dan susah.

Peudeung ialah nama lain dari pedang dengan gaya khas kebudayaan Aceh. Berdasarkan histori yang ada para pejuang menggunakan senjata ini untuk pasangan dari senjata rencong.
Baca Juga:  Senjata Tradisional Gorontalo

Peudeung Tumpang Jingki

Peudeung Tumpang Jingki

Peudeung tumpang Jingki yaitu  senjata Aceh yang memiliki keunikan yaitu berupa gagang pedang yang terbuka.

Peudeung tumpang jingki ialah senjata  jarak dekat terbuat dari baja dengan campuran warna hitam. Sehingga menghasilkan pedang yang tajam, padat dan tebal.

Desain dari pedang ini simpel, namun senjata ini mempunyai kegunaan dan perubahaan bila digunakan bertempur. Pedang tersebut tidak akan goyah bila menghadapi pedang lainnya yang berukuran tipis.

Hal demikian pedang ini memiliki bentuk yang besar dan tebal.

Siwah

Siwah

Siwah ialah benda tajam yang mempunyai fisik tidak berbeda dengan rencong. Bentuk dari senjata ini ialah memiliki bentuk yang ramping dan tajam di bagian ujungnya.

Hal ini dikarenakn karena senjata memiliki hiasan yang mewah, dengan ornamen butiran permata, emas atau benda mewah yang lainnya.

Sehingga menambah tampilan siwah menjadi semakin terlihat mewah dan spesial. Namun senjata ini sangat sulit ditemukan di era modern ini, dan harganya mahal.

Peudeung Ulee Tapak Guda

Peudeung Ulee Tapak Guda

Peudeung Ulee Tapak Guda memiliki ciri khas yaitu karakteristik pegangan yang mirip dengan tapak kuda.

Desainnya yang sederhana dengan pegangan sarung yang sama dengan peudeung lainnya. Biasanya senjata ini dipakai untuk memotong lawan.

Rencong Meukuree

Rencong Meukuree

Rencong Meukuree ialah jenis senjata tradisional Aceh yang memiliki ciri khas yaitu berupa motif hiasan yang ada pada mata rencong. Hiasan tersebut berbentuk gambar hewan seperti ular, lipan dan lain sebagainnya.

Sehingga rencong termasuk kedalam salah satu jenis kebudayaan dengan nilai seni yang tinggi. Cara penggunaan dari senjata ini ialah sama dengan penggunaan senjata tradisional lainnya.

Reuduh

Reuduh

Reudeuh ialah senjata tradisional Aceh mirip dengan golok modern. Reuduh ialah senjata jarak dekat memiliki bentuk yang ramping dan tipis, sehingga ringan digunakan.

Ganggang yang ada pada senjata reuduh memiliki motif yang unik. Motif tersebut memiliki tujuan yaitu digunakannya motif untuk menambahkan kenyamanan pengguna senjata.

Bukan hanya itu, ganggang tersebut berbentuk melengkung dan tidak mudah lepas bila digenggam.

Meucugek

Meucugek

Meucugek ialah senjata tradisional mempunyai bentuk kecil dan ramping, sehingga membuat senjata tersebut sangat pas bila digunakan untuk berperang. Meucugek ialah senjata yang digunakan untuk menikam oleh para pejuang Aceh.

Senjata meucugek tersebut terbuat dari bahan yang sangat tajam, baik itu bahan baja atau besi.

Sedangkan ganggang daei meucugeuk tersebut memiliki bentuk yang tebal sehingga akan membuat tangan dari pemakaiannya semakin kencang pada mengenggam senjata tersebut.

Bambu Runcing

Bambu Runcing

Bambu runcing ialah senjata tradisional Aceh yang seperti rencong dan peudeuh. Senjata ini ialah senjata tradisional Aceh yang sudah lama ada sebelumnya.

Peudeung Ulee Meu-Apet

Peudeung Ulee Meu-Apet

Peudeung Ulee Meu-Apet mempunyai karakteristik pisau baja yang panjang dan tajam, tidak jauh berbeda dengan peudeung tumpang Jingki. Peudang Uleu Meu-Apet cocok digunakan untuk alat menggertak lawan dari jarak jauh.

Nama Apet mempunyai arti mempertahankan pegangan agar tidak terlepas dari baja. Sehingga pedang tersebut dirancang dengan tubuh yang cukup kuat untuk ditusuk.

Biasanya pedang ini dipakai untuk menebas dan memotong lawan dengan cepat.

Meupucok

Meupucok

Senjata Meupucok memiliki ciri-ciri berupa pucuk pisau yang dihiasi dengan ukiran terbuat dari mas yang diletakkan di atas gangangnya.

Senjata ini dipakai sebagai hiasan yang penting pada saat kegiatan resmi, seperti kegiatan untuk upacara adat atau peruntunjukan kesenian.

Biasanya senjata ini memiliki besi yang tipis, panjang, dan juga runcing dengan ganggang senjata melengkung.

Pudoi

Pudoi

Pudoi ialah senjata yang sama dengan senjata rencong. Senjata ini memiliki ciri khas yaitu ganggang dari oisati berukuran pendek dan lurus, dan bisa memberikan kesan bahwa rencong tersebut belum selesai.

Cannon Sri Rambai ‘Iskandar Muda’

Cannon Sri Rambai ‘Iskandar Muda’

Cannon Sri Rambai “Iskandar Muda” ialah salah satu bukti sejarah kejayaan pada pemerintahan Sultan Iskandar Muda yang sudah ditinggalkan dan masih ada hingga sekarang. Meriam tersebut ditempatkan menghadap laut ke Benteng Cornwallis, Georgetown, Pahang, Malaysia.

Pada zaman dulu, meriam ini digunakan untuk menyerang penjajah, dan sekarang budaya dari meriam terus ada.

Tepatnya pada bulan ramadhan, meriam terus muncul, hal demikian dikarenakan digunakan untuk taman bermain bukan untuk berperang.

Akhir Kata

Itulah ulasan lengkap senjata tradisional aceh yang masih eksis dan terjaga keasliannya hingga sekarang. Semoga bermanfaat.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.