Alat Musik Tradisional Banten – Sudah diketahui bersama, bahwa Banten adalah sebuah Provinsi yang berada di daerah strategis yang kaya akan budaya dan keseniannnya. Salah satu kesenian khas Banten dikenal dengan sebutan alat musik tradisional Banten.
Pada kali ini kita akan membahas mengenai bagaimana keunikan alat musik tradisional Banten.
Yuk simak pembahasannya sampai selesai ya.
Alat Musik Tradisional Banten
Banten adalah Daerah hasil pembagiandari provinsi Jawa Barat pada tahun 2000. Maka tidak heran, apabila Banten sendiri memiliki kebudayaan dan kesenian yang mirip dengan Provinsi Jawa Barat.
Keberadaan budaya daerah Banten sangat melimpah, disebabkan adanya masyarakat Baduy dan Sunda yang mendiami beberapa daerah di Banten, seperti tinggal di kawasan Cagar Budaya Pegunungan Kendeng.
Selain itu, Banten juga ada kaitannya dengan perkembangan dan penyebaran ajaran agama Islam melalui Kesultanan Banten pada jamannya. Selain itu, Banten juga menjadi kota pelabuhan jalur perdagangan nasional dan internasional.
Memiliki jalur strategis tersebut menjadikan Banten menjadi wilayah dengan aneka ragam budaya dan keunikannya.
Macam Macam Alat Musik Banten
Alat musik tradisional Banten sangat bervariasi, mulai dari bentuk hingga cara memainkannya. Sedikitnya ada 10 jenis alat musik tradisional banten yang sudah kami rangkum.
Dari pada penasaran, mari kita simak 10 alat musik Tradisional Banten berikut ini.
Alat Musik Angklung Buhun
Alat musik tradisional Banten yaitu Angklung Buhun. Nama Angklung buhun diartikan sebagai Angklung Kuno. Menurut sejarah alat musik angklung ini sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu.
Menurut sejarah bahwa Angklung ini diyakini sudah ada sejak hadirnya masyarakat Baduy di Banten, yaitu sekitar abad ke-16. Maka tidak heran, jika alat musik tradisional ini sudah dijadikan pusaka untuk mempertahankan eksistensi masyarakat Baduy di Banten.
Alat musik tradisional Banten ini dimainkan pada saat acara khusus saja atau dimainkan setahun sekali, yaitu pada saat upacara ngaseuk. Upacara ngaseuk merupakan salah satu bagian dari upacara adat masyarakat Baduy pada saat penanaman padi.
Alat Musik Angklung Gubrag
Selain alat musik Angklung Buhun di awal penjelasan, Banten juga mempunyai alat musik jenis Angklung Gubrag yang tergolong alat musik kuno. Bahkan keberadaan alat musik Banten jenis ini nyaris langka dan jarang ditemukan.
Pada awal keberadaan Angklung Gubrag sering dimainkan sebagai instrumen khusus ritual penanaman padi. Ritual ini dilakukan dengan tujuan agar hasil panen yang dihasilkan nantinya melimpah ruah.
Beberapa masyarakat Banten berusaha melestarikan alat musik Angklung Gubrag, dengan memainkannya pada upacara khitanan, selamatan kehamilan, dan upacara perkompoian.
Alat Musik Lisung
Perlu diketahui bahwa kehidupan masyarakat Banten berkaitan erat dengan pertanian, maka alat musik Lisung khas Banten dimainkan pada saat pengolahan padi atau gabah menjadi beras.
Lisung atau Bendrong Lesung ini adalah alat musik tradisional Banten yang terbuat dari bahan kayu seperti bentuk perahu yang berukuran kecil dengan panjang kurang lebih 2 meter, lebar 0,5 meter, dan dalamnya mencapai 40 cm.
Lesung sebenarnya berfungsi sebagai alat untuk memisahkan kulit gabah dari beras. Bentuk awal Lesung berupa wadah cekung yang terbuat dari kayu besar dengan bagian tengahnya yang dibuang.
Padi atau gabah diletakkan pada lubang Lesung, kemudian ditumbuk dengan menggunakan kayu. Kayu sendiri adalah tongkat tebal.
Alat Musik Kendang
Kendang adalah alat musik perkusi yang terkenal di masyarakat kesenian Nusantara, karena alat musik jenis ini hampir dimiliki oleh seluruh daerah di Indonesia, termasuk provinsi Banten dan Jawa Barat.
Alat musik tradisional Banten ini terbuat dari kayu yang dibentuk tabung dan bagian ujungnya dilapisi membran dari kulit binatang. Cara memainkan Gendang Banten masih sama seperti Gendang pada umumnya, yaitu dengan cara ditabuh menggunakan telapak tangan.
Berdasarkan bentuk dan ukurannya, Gendang Banten dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu Rebana, Redab, dan Bedug.
Rebana adalah gendang dengan ukuran paling kecil. Sementara Redab yaitu gendang dengan ukuran sedang. Serta, Bedug yaitu gendang dengan ukuran paling besar.
Alat Musik Dogdog Lojor
Dogdog Lojor adalah salah satu alat musik Banten. Dinamakan Dogdog karena alat musik ini dimainkan dengan cara ditabuh hingga menghasilkan suara “dog..dog..”.
Sedangkan nama Lojor berasal dari bahasa sunda yang memiliki arti panjang, hal ini memicu pada ukuran dan bentuk alat musik Dogdog Lojor yang panjangnya hingga 1 meter.
Alat musik Dogdog Lojor terbuat dari bahan kayu yang berbentuk silinder memanjang. Bagian tengahnya berongga dan salah satu bagiannya tertutupi lapisan dari kulit kambing.
Kulit kambingnya direntangkan dan diikat dengan sebuah tali yang dibuat dari kulit bambu.
Pada awal ditemukan dan perkembangan alat musik jenis Dogdog Lojor ini dari Kabupaten Lebak, yaitu bagian selatan Banten.
Alat Musik Pantun Bambu
Pantun Bambu adalah salah satu alat musik tradisional Banten yang bisa dibilang masih bertahan sampai sekarang.
Sejak awal keberadaannya, Pantun Bambu sering dimainkan setelah bekerja di sawah atau pada saat beristirahat. Seiring dengan perubahan zaman, Pantun Bambu kini dimainkan pada saat pertunjukan kesenian daerah Banten.
Alat Musik Rampak Bedug Banten
Seperti pembahasan sebelumnya, bahwa Bedug adalah salah satu jenis gendang memiliki ukuran paling besar diantara gendang lainnya.
Bedug bisa tergolong alat musik tradisional populer bagi kalangan umat Islam, karena alat musik jenis ini sering ditemukan di masjid sebagai media informasi datangnya waktu sholat wajib 5 waktu.
Di Banten, alat musik jenis ini sebutan populernyaadalah Rampak Bedug. Nama Rampak sendiri bisa diartikan sebagai “serempak”, dengan kata lain Rampak Bedug adalah seni bedug yang sering dimainkan secara serempak, sehingga menghasilkan ritme khas yang indah.
Rampak Bedug adalah alat musik perkembangan dari seni bedug atau juga dikenal ngadulag.
Kesenian Rampak Bedug juga sering dimainkan di bulan suci Ramadhan, selain itu alat musik tradisional Banten ini juga sering dimainkan pada saat acara hajatan dan perayaan hati-hari besar daerah dan nasional.
Alat Musik Kacapi
Alat musik tradisional Banten selanjutnya yaitu alat musik Kacapi. Alat musik ini sering dimainkan dengan cara dipetik.
Alat musik tradisional Kacapi ini amat populer dan tersebar hingga ke Asia Tenggara dan Asia Timur, seperti Thailand, Burma, Vietnam, Cina, Korea, dan Jepang. Hal ini didukung karena daerah Banten merupakan wilayah yang dilewati jalur perdagangan internasional.
Alat Musik Bambu Jitak
Sejak tahun 2008, alat musik tradisional Bambu Jitak ini diciptakan oleh seorang masyarakat di Banten. Bambu Jitak adalah alat musik tradisional Banten yang terbuat dari bahan bambu, rotan, rami, dan dilengkapi senar gitar listrik.
Sesuai namanya “Jitak”, maka cara memainkan alat musik ini dengan cara dijitak atau dipukul.
Keunikannya ada pada cara memainkannya, yaitu senar gitar listrik yang terbentang pada bambu tidak digesek seperti pada umumnya alat musik dengan senar, malah justru dipukul menggunakan alat pemukul yang terbuat dari kayu.
Alat Musik Calung
Alat musik tradisional Banten yang terakhir yaitu Calung. Alat musik ini yaitu kesenian khas masyarakat Sunda yang berada di provinsi Banten dan Jawa Barat.
Asal muasal alat musik Calung ini yaitu berasal dari perkembangan alat musik Angklung. Meskipun mirip, akan tetapi cara memainkan alat musik ini tidak digoyang, melainkan dengan cara dipukul pada bagian belahan dari ruas yang disusun dan disesuaikan dengan tangga nada pentatonik.
Alat musik Calung ini dibuat dari bahan material bambu khusus, yaitu bambu dengan jenis awi wulung atau bambu hitam, serta beberapa juga sering menggunakan awi teman atau bambu putih.
Akhir Kata
Itulah alat musik tradisional Banten yang eksotis. Semoga kita bisa melestarikan alat musik di daerah kita masing-masing.