Tari Jambi 

Tari Jambi – Jambi, merupakan sebah kota yang ada di provinsi Sumatera ini memiliki berbagai kebudayaan khas yang mempunyai nilai seni, seperti tari Jambi.

Tarian asal kota yang langsung berbatasan dengan Riau ini jumlahnya cukup banyak dan menunjukan karakteristik dari ragam suku seperti Kerinci dan Melayu. Berikut ini tarian adat berasal dari Jambi:

Macam-Macam Tarian Jambi

Semua tarian melukiskan cerita dan nasihat yang berbeda sampai bisa tersampaikan kepada penonton.

Terlebih banyaknya suku yang ada di kota ini. Kreatifitas warga dalam menghasilkan gerakan yang artinya terlihat melalui berbagai tarian seperti berikut:

Tari Sekapur Sirih

Tari Sekapur Sirih

Tarian yang paling terkenal dari Jambi ialah Sekapur Sirih. Fungsi utama dari tari Jambi ini adalah sebagai bentuk penghormatan kepada tamu yang hadir.

Penari yang menarikan tarian ini ialah dua pria diiringi dengan sembilan penari wanita.

Tugas dari satu penari yang pria ialah membawa payung. Selain itu ada beberapa properti lain untuk mendukung jalannya tarian seperti keris, payung, sampai cerano yang ada daun sirih di dalamnya.

Kostum yang digunakan ialah pakaian adat khas Jambi. Sekapur Sirih mempunyai arti penyambutan yang menggambarkan kasih sayang sehingga tamu merasa nyaman dan dihargai.

Tarian ini berkembang terus sampai dikenal oleh warga luar negeri, misalnya Malaysia. Total ada 17 gerakan yang ada dalam tarian ini misalnya melenggang, bersolek, berputar, sembah tinggi, dan lain-lain yang semuanya mempunyai arti sesuai karakteristik warga Jambi.

Tari Rentak Besapih

Tari Rentak Besapih

Tari Jambi yang selanjutnya ialah Rentak Besapih. Tarian ini ialah bagian dari sejarah Jambi yang pada kala itu dikenal sebagai kota pusat perdagangan.

Dikarenakan oleh hal ini, provinsi Jambi dikenal dengan sukunya yang beragam karena banyak yang ingin melakukan aktivitas perdagangan. Keberagaman inilah yang ditunjukan melalui Rentak Besapih.

Keunikan yang dimiliki tarian ini mencerminkan keberagaman etnis, karena ada rentah langkah yang berasal dari berbagai etnis dan bersatu menjadi kesatuan utuh. Gerakannya jelas menunjukan nuansa keakraban, tolong menolong, sampai bekerjasama untuk berbagai urusan.

Penari yang membawakan tarian ini berjumlah delapan hingga sepuluh orang. semuanya menggunakan pakaian adat Jambi dengan hiasan kepala ditambah kain tenun khas Melayu.

Tarian ini digelar dengan tujuan memeriahkan berbagai pesta rakyat secara turun temurun.
Baca Juga:  Tari Gorontalo

Tari Liang Asak

Tari Liang Asak

Lubang ini terbuat secara sengaja agar bisa ditanami dengan benih padi. Gerakan dalam tarian ini melihatkan interaksi senda gurau di kalangan petani saat bekerja.

Kostum yang dikenakan ialah pakaian adat khas Jambi. Penari yang membawakan tari Jambi ini ialah empat sampai lima pasang pemuda-pemudi.

Penari menggunakan baju adat Muslim contohnya teluk belango yang menutupi kepala. Sedangkan penari yang perempuan menggunakan baju kurung, dilengkapi penutup kepala.

Tari Niti Naik Mahligai

Tari Niti Naik Mahligai

Tarian ini berasal dari suku Kerinci. Karakter tariannya sakral, dan termasuk dalam jenis tari asik. Sebagai bentuk upacara, tarian ini berkaitan dengan aktivitas pemujaan pada roh para leluhur.

Dulunya, tarian ini ditampilkan pada acara penobatan raja. “Niti” berarti berjalan di atas benda, “naik” artinya bergerak ke atas, kemudian “mahligai” berarti istana dan tahta.

Seiring terjadinya modernisasi, fungsi tarian ini bertambah luas yaitu menyambut para tamu penting pemerintah. Niti Naik Mahligai seringkali ditampilkan pada berbagai festival di Kerinci.

Biasanya tarian ini dibawakan perempuan, dengan kostum dan riasan yang melambangkan kelembutan dan ketegasan sekaligus.

Tari Inai

Tari Inai

Tari Inai ialah tari Jambi yang berasal dari Kuala, tepatnya Desa Teluk Majelis. Tarian ini ialah perpaduan dari seni tari dengan musik. Biasanya dilakukan wanita sebagai ekspresi ritual.

Fungsinya ialah melindungi calon mempelai wanita sehingga tidak diganggu oleh hal supernatural yang berasal dari manusia ataupun makhluk halus.

Tari Inai mempunyai fungsi lain yaitu sebagai hiburan, estetika, sampai peningkatan ekonomi berkembangnya pariwisata melalui pengenalan tarian.

Ada tiga gerakan yang ada pada tari Inai yaitu pembuka, isi, dan penutup.

Pola lantainya pun tidak pakem, melainkan beragam. Pakaian yang dikenakan penari ialah pakaian gunting Cina, bisa juga kecak musang. Bagian bawahnya berupa celana panjang yang longgar, disertai peci, songket atau kain yang dililitkan pada pinggang hingga lutut penari.

Tari Selampit Delapan

Tari Selampit Delapan

Namanya yang unik tergambar melalui gerakannya. Tari Jambi mengandung arti yang penting untuk diterapkan warga terutama kaum remaja.

Hingga Delapan menggambarkan keakraban dan persaudaraan para pemuda Jambi. Sampit Delapan sendiri mempunyai arti kain panjang yang variasi warnanya beragam, sebagai gambaran pertalian remaja Jambi.

Penarinya berjumlah delapan, setiap orang memegang selembar kain. Kemudian penari melakukan gerak menyimpang dengan format tertentu sampai menampilkan rajutan yang indah.

Keindahannya terlihat lebih jelas menggunakan warna yang berbeda. Hal inilah yang menjadikan citra persaudaraan dan kerjasama, melalui rajutan yang berbeda saling melengkapi sampai bersatu menghasilkan tampilan yang indah.
Baca Juga:  Tari Sulawesi Selatan

Tari Kubu

Tari Kubu

Tari kubu ialah tari Jambi yang berasal dari suku minoritas di perbatasan Jambi dan Sumatera Selatan. Suku Kubu dijuluki suku anak dalam karena hidup dengan cara semi-nomaden, dan bisa ditemui di area hutan sekitar Taman Nasional Bukit 12.

Meski begitu, suku Kubu mempunyai kesenian tari yang khas dan magis dengan fungsi sebagai pengobatan.

Hal demikian menjadi inspirasi lahirnya tari Kubu. Tarian ini dibawakan lima laki bersama lima perempuan. Gerakannya bertumpu di kaki dan tangan, dengan adegan akhir yang ikonik.

Penari yang berperan menjadi orang sakit diangkat rame dan dibacakan mantra.

Properti Tari Jambi

Properti tari Jambi biasanya terdiri dari beberapa elemen seperti:

  1. Busana: Busana yang digunakan dalam tari Jambi biasanya terdiri dari baju kurung dengan kain sarung yang panjang. Busana ini biasanya terbuat dari bahan sutera atau songket dengan warna-warna yang cerah dan cerita khas daerah Jambi.
  2. Selendang: Selendang atau kain panjang yang diikatkan di bahu juga sering digunakan dalam tari Jambi. Selendang ini biasanya digunakan untuk menambah gerakan dan ekspresi tarian.
  3. Kipas: Kipas tangan sering digunakan dalam tari Jambi sebagai properti tambahan. Kipas ini digunakan untuk menambah gerakan tarian dan memberikan sentuhan elegan pada penampilan penari.
  4. Terbangan: Terbangan atau selimut tebal yang diletakkan di atas bahu penari juga dapat digunakan sebagai properti dalam tari Jambi. Terbangan ini biasanya digunakan untuk menunjukkan keanggunan dan keelokan gerakan penari.
  5. Sanggul: Sanggul merupakan ikat rambut tradisional Jambi yang biasanya digunakan oleh penari wanita dalam tarian. Sanggul ini biasanya dihiasi dengan hiasan-hiasan tradisional seperti bunga dan pita.
  6. Perkusi: Properti perkusi seperti gendang, rebana, dan gong sering digunakan untuk mengiringi tarian Jambi. Properti ini memberikan ritme dan irama yang khas pada tarian Jambi.

Akhir Kata

Itulah ulasan lengkap tari jambi yang masih eksotis.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.