Tari Maluku – Maluku merupakan salah satu daerah di Indonesia yang mempunyai budaya yang kental.
Secara spesifik, ada banyak tari Maluku yang patut dipelajari. Dengan mengulas tariannya, maka secara tidak langsung akan belajar tentang budayanya.
Macam-Macam Tari Maluku
Berikut ini kita akan mengulas tari maluku yang eksotis.
Tari Saureka-reka
Tarian pertama dari wilayah Maluku yang menarik untuk diulas yaitu Tari Saureka-reka. Warga sering menyebut tarian ini dengan sebutan Gaba-Gaba.
Pada penerapannya, tarian ini seperti permainan tradisional bernama engklek. Jadi, penari harus melompat untuk menghindar gaba-gaba agar tidak menginjaknya.
Hal yang harus diperhatikan pada tarian ini adalah pergerakan kakinya.
Tari Yerik
Kemudian ada tarian yang bernama Yerik. Secara khusus, tarian ini ditunjukan untuk meminta keselamatan dari bencana pada Tuhan.
Selama pementasannya, akan ada pantun yang digunakan bersama dengan musik pengiringnya. Sehingga, pementasan tarian ini jauh lebih unik dan menarik.
Tari Lenso
Tari Maluku selanjutnya yaitu Tari Lenso. Jenis tarian ini masuk pada tarian pergaulan yang biasa ditarikan oleh kaum muda.
Pada awal mula pembentukannya, tarian ini digunakan sebagai ajang pencarian pasangan. Namun sekarang, fungsi utama dari tarian ini yaitu sebagai sarana hiburan warga secara umum.
Biasanya, tarian ini akan ditunjukan pada acara-acara yang ada di warga. Misalnya acara pernikahan dan jenis acara lainnya.
Tari Poco-Poco
Untuk tarian ini pasti sudah banyak yang mengetahuinya. Biasanya, tarian ini digunakan sebagai gerakan senam di berbagai kesempatan.
Selain itu, Tari Poco-Poco sudah sangat terkenal di lingkungan militer. Maka dari itu tarian ini masuk jajaran yang paling terkenal dibandingkan yang lainnya.
Tari Gumatere
Secara khusus, tarian ini ditampilkan oleh 30 penari campuran antara pria dan wanita. Karena jumlah penarinya banyak, maka tarian ini sangat menarik.
Sama seperti tarian lainnya, komponen properti penting untuk tarian ini. Jenis properti yang biasa digunakan yaitu pedang dan tombak.
Tari Katreji
Tari Katreji ialah jenis tarian yang muncul karena percampuran budaya maluku dan eropa. Maka dari itu selama pementasannya akan terlihat budaya dua daerah ini akan menyatu.
Tari Bambu Gila
Selanjutnya ada tarian yang bernama Tari Bambu Gila. Tarian ini diyakini berkaitan erat dengan unsur gaib. Properti utama yang digunakan ialah bambu.
Jin atau makhluk gaib yang masuk ke dalam bambu ini datang setelah dibacakan sebuah mantra.
Tari Dengedenge
Saat awal pertunjukannya, penari pria berpantun dengan penari wanita.
Secara khusus, tarian ini termasuk unik dan menarik untuk ditonton.
Tari Salai Jin
Sesuai dengan namanya, tarian ini berkaitan dengan bangsa jin. Zaman dulu, tarian ini digunakan untuk berkomunikasi dengan jin pada berbagai kesempatan.
Saat warga ditimpa suatu masalah, maka akan menggunakan tarian ini untuk menemukan solusinya. Maka dari itu, tarian ini tergolong sangat magis dan sakral.
Tari Cakalele
Tarian ini mengadopsi cerita tentang peperangan. Walau demikian, tarian ini ditampilkan oleh wanita dan pria.
Zaman dulu, tarian ini digunakan untuk menyambut prajurit dari medan perang. Namun sekarang, warga sudah bisa menontonnya kapan saja.
Saat tarian ini ditunjukkan, akan ada beberapa jenis properti yang digunakan. Komponen properti yang akan digunakan penari pria yaitu tameng dan parang.
Tari Tide Tide
Komponen tarian pergaulan lain yang ada di Maluku yaitu Tarian Tide Tide. Secara khusus, tarian ini ditarikan secara berpasangan mulai awal hingga akhir.
Jadi fungsi utamanya ialah sebagai sarana hiburan untuk warga luas yang tertarik untuk menyaksikannya.
Tri aKabaresi
Secara khusus, tarian ini terinspirasi dari masa penjajahan yang mana hak warga direnggut paksa.
Ada banyak jenis alat musik yang digunakan pada tarian ini. Mulai dari totobuang, toleng-toleng, suling, hingga tifa. Semua jenis alat musik ini digunakan dan dibunyikan secara bersamaan.
Tari Soya-Soya
Menurut sejarah, tarian ini mempunyai pengaruh yang sangat besar di kehidupan warga zaman dulu. Karena alasan ini, maka tarian ini masih terus dilestarikan sampai saat ini.
Baabullah ialah sosok yang menciptakan tarian ini. Tujuan tarian ini dibuat untuk menyambut kedatangan prajurit pasca perang.
Selain itu, tarian ini disimbolkan sebagai tarian pembebasan dari penjajahan Portugis. Maka dari itu, tarian ini sangat berarti untuk warga setempat.
Tari Loliyana
Tarian ini mempunyai nama lain yaitu Tari Panen Lola. Sesuai dengan namanya, tarian ini masuk golongan tari kreasi yang pembuatannya terinspirasi dari upacara Panen Lola yang ada di Maluku.
Tari Orlapei
Tarian terakhir dari Maluku yang menarik untuk dipelajari yaitu Tari Orlapei. Secara fungsional, tarian ini difungsikan untuk prosesi penyambutan para tamu yang datang ke Maluku. Tarian ini memiliki gerakan yang lincah dan atraktif.
Ciri Khas Tari Maluku
Tari Maluku memiliki beberapa ciri khas, di antaranya:
- Gerakan yang dinamis dan energik: Tarian Maluku umumnya memiliki gerakan yang cepat, dinamis, dan energik. Hal ini mencerminkan semangat dan kegembiraan masyarakat Maluku.
- Penggunaan alat musik tradisional: Tarian Maluku biasanya diiringi oleh alat musik tradisional seperti tifa, gong, seruling, dan ukulele. Alat musik ini memberikan warna dan irama khas dalam tarian Maluku.
- Kostum yang berwarna-warni: Kostum dalam tarian Maluku biasanya terbuat dari kain tradisional yang berwarna-warni. Kostum tersebut juga dihiasi dengan ornamen seperti payet, manik-manik, dan sulaman.
- Penuh dengan makna simbolis: Tarian Maluku memiliki makna simbolis yang mendalam. Beberapa tarian Maluku menceritakan tentang sejarah dan mitologi Maluku, sementara yang lain menggambarkan kehidupan sehari-hari dan keindahan alam Maluku.
- Tari kolosal dengan banyak penari: Beberapa tarian Maluku merupakan tari kolosal yang melibatkan banyak penari. Tarian ini biasanya ditampilkan dalam acara-acara besar seperti perayaan hari kemerdekaan atau festival budaya.
Properti Tari Maluku
Berikut adalah beberapa properti tari tradisional Maluku:
- Cakalele: properti tari perang yang terdiri dari tombak, perisai, dan kain merah atau kuning yang digunakan untuk menari sambil menunjukkan gerakan perang.
- Tifa: alat musik tradisional Maluku yang terbuat dari kulit binatang yang diregangkan di atas kerangka kayu. Tifa biasanya digunakan untuk mengiringi tarian.
- Sarong: kain panjang dan lebar yang dililitkan di pinggang dan dipakai sebagai pakaian tradisional dalam tari-tarian di Maluku.
- Kain ikat: kain khas Maluku yang digunakan sebagai pelengkap pakaian dalam tari-tarian.
- Kipas: properti tari tradisional Maluku yang biasanya digunakan dalam tarian perempuan. Kipas biasanya dihias dengan motif khas Maluku.
- Jepitan rambut: properti tari yang digunakan oleh penari perempuan untuk mengikat rambut mereka.
- Kacamata kayu: properti tari yang digunakan oleh penari pria untuk menambah kesan maskulin dalam penampilan mereka.
- Selendang: kain panjang yang digunakan sebagai properti tari untuk menambah gerakan elegan dalam tarian perempuan.
Akhit Kata
Itulah tarian adat maluku yang eksotis dan masih terjaga keasliannya hingga sekaang.