Selain dikenal dengan destinasi wisata dan hasil buminya, Maluku dikenal juga dengan rumah adat, seni, dan budayanya.
Begitu banyaknya budaya dan adat dari Maluku, jumlah rumah adat yang ada di Maluku melebihi satu.
Setiap rumah adat tersebut mempunyai gaya arsitektur hingga ke nilai filosofi yang berbeda.
Nama Rumah Adat Maluku
Tiga rumah Maluku tersebut ialah rumah adat Baileo, rumah adat Sasadu, dan rumah adat Hibualamo.
Rumah Adat Baileo
Rumah adat Baileo adalah rumah Maluku yang paling dikenal dan paling banyak ditemukan.
Rumah adat tersebut menjadi representasi utama bagi kebudayaan dan adat Maluku, yang mana mempunyai fungsi yang sangat penting bagi warga.
Salah satu fungsi penting dari rumah adat tersebut ialah sebagai tempat bagi para tetua adat untuk melakukan diskusi tentang isu dan masalah yang terjadi.
Batu pamali tersebut berguna sebagai penanda bahwa rumah tersebut ialah balai adat, selain itu batu tersebut biasa dijadikan sebagai tempat untuk menyimpan sesaji.
Selain itu, rumah adat Baileo mempunyai gaya arsitektur khas dimana dibuat dengan model rumah panggung dan dibangun tanpa dinding.
Rumah adat Baileo dibuat tanpa dinding tentu saja mempunyai arti tersendiri bagi warga Maluku.
Arti tersebut yaitu sebagai penghormatan untuk arwah leluhur agar mereka bisa bebas keluar masuk rumah tersebut.
Lebih dari itu, tanpa adanya sekat dinding membuat warga Maluku yang ada di luar rumah bisa tetap terlibat bermusyawarah dengan tetua adat yang ada di dalam rumah.
Rumah adat panggung tersebut biasanya dibuat dengan memakai papan kayu yang disusun tanpa menggunakan paku.
Di dalam rumah tersebut ada tiang yang berguna sebagai penopang atap, sementara atap rumah Baileo terbuat dari daun kelapa dan daun sagu yang disusun.
Rumah Adat Hibualamo
Rumah Maluku ini adalah rumah Hibualamo.
Menurut catatan sejarah, rumah adat ini sudah ada sejak 600 tahun yang lalu, namun baru diresmikan pada bulan April 2007.
Rumah adat Hibualamo mempunyai bentuk yang sangat mirip dengan perahu, yang mana adalh cerminan dari kebudayaan suku Tobelo dan Galela yang memang suka melaut.
Rumah adat dengan ukuran yang besar tersebut mempunyai delapan sisi dengan empat pintu yang ada di empat penjuru mata angin.
Rumah Adat Sasadu
Selain rumah Baileo, Maluku mempunyai rumah lain yang tidak kalah unik yaitu rumah adat Sasudu.
Rumah tersebut adalah karya asli dari warga suku Sahu yang sudah sejak lama tinggal di Halmahera.
Bentuk rumah adat Sasudu cukuplah unik, selain bentuknya yang unik rumah Maluku Utara mempunyai nilai filosofis tinggi di dalamnya.
Rumah adat Sasadu mempunyai gaya arsitektur rumah biasa yang dikelilingi oleh tiang kayu sebagai penopang kerangka atap.
Sebagian besar bahan yang dipakai untuk membuat rumah Sasudu yaitu kayu, daun sagu dan daun kelapa.
Meski bukan berbentuk rumah panggung, namun ada satu persamaan antara rumah adat Sasudu dan rumah adat Baileo.
Persamaan tersebut adalah, rumah adat Sasudu didesain tanpa adanya dinding dan dipakai sebagai tempat untuk musyawarah.
Selain bangunannya yang unik, rumah adat Sasudu mempunyai arti filosofis yang cukup kental yang berkaitan erat dengan adat dan budaya setempat.
Misalnya saja, pada bagian bawah atap rumah Sasudu dibuat lebih pendek dari bagian langit-langit atapnya.
Hal demikian mengandung filosofi bahwa keterbukaan dan penghargaan untuk setiap orang yang datang ke Maluku yang sudah menghormati dan patuh dengan aturan setempat.
Filosofi lainnya yaitu ada pada ukiran di atap rumah yang terbuat dengan bentuk seperti perahu.
Keunikan Rumah Adat Maluku
Rumah adat Maluku memiliki keunikan yang sangat menarik, di antaranya.
Bentuk rumah yang khas
Rumah adat Maluku memiliki bentuk yang khas dengan atap berbentuk pelana yang curam dan menjulang tinggi, serta dinding yang terbuat dari kayu dan berbentuk melengkung.
Bahan bangunan yang digunakan
Rumah adat Maluku dibangun dengan menggunakan bahan alami seperti kayu, bambu, dan daun kelapa sebagai atap.
Selain itu, rumah tradisional Maluku juga menggunakan teknik konstruksi tanpa paku dan sekrup, melainkan hanya menggunakan tali rotan dan ikat bambu.
Fungsi ruangan yang fleksibel
Rumah tradisional Maluku memiliki ruangan yang dapat berfungsi sebagai tempat tinggal, tempat berkumpul, dan tempat bekerja. Ruangan-ruangan tersebut terpisah oleh dinding-dinding kayu yang dapat dibuka dan ditutup untuk mengatur sirkulasi udara dan cahaya.
Ukiran dan ornamen yang indah
Rumah tradisional Maluku dihiasi dengan ukiran dan ornamen yang indah dan khas, terutama pada bagian dinding dan atap.
Motif-motif ukiran dan ornamen tersebut berasal dari budaya dan kepercayaan tradisional Maluku, seperti motif binatang, tumbuhan, dan alam.
Berfungsi sebagai simbol status sosial
Rumah tradisional Maluku menjadi simbol status sosial bagi pemiliknya. Semakin besar dan megah rumah adat tersebut, semakin tinggi juga status sosial pemiliknya.
Akhir Kata
Itulah ulasan lengkap rumah adat yang ada dimaluku yang kami rangkum. Semoga kita bisa menjaga dan merawatnya agar kebudayaan yang ada di daerah kita tidak hilang.