Pakaian Adat Bengkulu

Pakaian Adat Bengkulu – Bengkulu ialah salah satu provinsi yang terletak di bagian Barat Daya pulau Sumatera, provinsi Bengkulu memiliki pakaian adat yang hampir sama dengan pakaian adat Melayu.

Hal demikian karena pakaian  Bengkulu ialah campuran dari Melayu Jambi, Melayu Riau, Melayu Deli, Palembang dan Lampung.

Berikut ini ulasan lengkap pakaian khas bengkulu!

Pakaian Adat Bengkulu

Pakaian Adat Bengkulu

Apakah kalian tahu, ternyata Bengkulu memiliki beragam kekayaan budaya secara turun-temurun yang diwariskan nenek moyang mereka.

Mayoritas warga bengkulu mirip dengan budaya yang ada di Melayu, bukan hanya itu saja Bengkulu memiliki beragam khas budaya seperti rumah adat, tarian tradisional, musik tradisional sampai pakaian adat.

Pakaian adat Bengkulu disebut dengan Rejang Lebong, pakaian adat ini memiliki ciri khas yang unik dan dilengkapi berbagai macam aksesoris tambahan.

Pakaian adat tersebut mendapat pengaruh dari berbagai macam kebudayaan Melayu karena memang Bengkulu banyak dihuni oleh suku Melayu.

Pakaian Adat Bengkulu Melayu untuk Pengantin Perempuan

Pakaian Adat Bengkulu

Seperti pada ulasan diatas, bahwa provinsi Bengkulu kental akan budaya yang dipengaruhi oleh suku Melayu, biasanya pakaian adat mendapat sentuhan dari budaya Melayu tersebut.

Pakaian adat Bengkulu digunakan untuk pengantin tepatnya di Bengkulu Utara, Kabupaten Kaur, Bengkuluensis Tengah yaitu busana pengantin khas dari suku Melayu.

Baju pengantin tersebut terdiri dari pakaian pengantin pria dan wanita. Pengantin wanita menggunakan baju kurung beludru dengan bertabur emas warna biru, merah atau hitam yang serasi dengan pengantin pria.

Baju pengantin berbentuk panjang dan kebaya pendek serta kebaya panjang terbuat dari bahan kain sutera tipis bertabur.

Seperti ulasan diatas bahwa taburan dari baju kebaya ini berupa kepingan perak bersepuh emas terdiri dari tabur penabur yang dipasangkan pada seluruh permukaan baju.

Tabur rendo dipasangkan pada setiap pinggiran baju dan pada kedua lengan baju, serta untuk tabur karang patu akan dipasangkan pada sekeliling pinggiran baju yang ada di atas tabur rendo dalam bentuk segitiga sama kaki diantara segitiga tersebut dipasang sebentuk gabut yang disebut dengan selaguri.

Bukan hanya itu, pengantin wanita akan menggunakan kain lecap benang, kain glamor, gelang dan mengenakan sinyal atau perhiasan untuk kepala, yaitu berupa mahkota.

Pemakaian selop yang bermotifkan emas menjadi salah satu bagian penting sebagai pelengkap pakaian, sehingga nantinya pakaian akan tampak lebih megah dan mewah.
Baca Juga:  Pakaian Adat Aceh

Pakaian Adat Bengkulu Melayu untuk Pengantin Pria

Pakaian Adat Bengkulu

Pengantin pria dari provinsi Bengkulu Melayu menggunakan baju jas hitam dengan kemeja lengan panjang dan berwarna putih. Biasanya baju digunakan berbahan kain sulaman benang emas atau kain bedompak.

Untuk kepala dari pengantin pria menggunakan hiasan yaitu songkok dan sunting.

Hal demikian sama dengan pengantin wanita yang mengenakan beberapa perhiasan, baik itu hiasan dada berupa kalung sri bulan dan huga emping, pada bagian pinggang yang menggunakan hiasan bentuk pending, keris dan gelang.

Pakaian Adat Rejang Lebong

Pakaian Adat Bengkulu

Suku Rejang ialah suku yang berada di kabupaten Rejang Lebong, Kepahiang, Bengkulu Tengah. Lebong ini memiliki pakaian adat  yang mempunyai ciri khas.

Pakaian adat dari suku Rejang digunakan untuk pengantin baik itu laki-laki dan juga wanita.

Untuk pengantin wanita menggunakan tepung dan kembang, menggunakan baju bertabur, kain sulam benang emas dan dilengkapi dengan sandal berwarna hitam.

Pada bagian dahi dihias menggunakan tapak sangko burung merak, sedangkan pada bagian bahu diberikan hiasan dengan bentuk teratai.

Bukan hanya itu, ada hiasan lainnya yaitu berupa kalung yang digunakan pada bagian dada, pending yang digunakan pada bagian pinggang dan gelang keroncong yang digunakan pada lengan.

Kemudian untuk pengantin pria akan menggunakan baju kemeja putih dan dilengkapi dengan jas, untuk saku berantai emas, selendang bersulamkan emas dan cek eleue atau destar adat yang terbuat dari kain songket.

Pengantin pria memegang keris yang berhiaskan kain songket benang emas, kemudian untuk alas kaki kedua pengantin menggunakan alas kaki berupa sepatu atau sandal.

Pakaian Adat Bengkulu Selatan

Pakaian Adat Bengkulu

Tentunya pada Bengkulu Selatan tidak ketinggalan dalam segi pakaian adat dengan ciri khas yang unik loh. Biasanya busana pengantin pria menggunakan kemeja putih yang dilapisi dengan jas hitam.

Biasanya kantong jas diberikan beberapa hiasan berupa bunga dan hiasan rantai kecil. Kemudian untuk bawahannya pengantin pria menggunakan celana dasar hitam dengan lapisan kain songket.

Pada bagian kepala menggunakan sebuah peci lancip yang disebut dengan gitar, peci tersebut dibuat dengan menggunakan kain songket.

Kemudian untuk pengantin wanita menggunakan baju adat bludru dengan berwarna merah dan menggunakan kain songket.

Pakaian Adat Bengkulu Tenun Bumpak

Pakaian Adat Bengkulu Tenun Bumpak

Tenun Bumpak ialah kain tenun khas dari suku Serawai yang sering disebut dengan kain pengantin.

Pada zaman dulu, kain tenun digunakan untuk keperluan tertentu, seperti pada saat upacara adat dan ritual tertentu. Tenun ini memiliki motif yang beragam, diantaranya ada motif niugh setundun, gajah bejuang, saluang mudiak, dan palak Keluang.

Tentunya motif tersebut memiliki arti yang berbeda antara satu dengan lainnya. Contohnya ialah motif seluang mudiak yang menggambarkan tentang segerombolan ikan yang selalu bersatu untuk berenang ke hulu sungai melewati derasnya air dan tidak pernah menyerah.

Pakaian Adat Mukomuko

Pakaian Adat Bengkulu

Pakaian  Bengkulu Mukomuko pada pengantin wanita akan menggunakan baju bertabur dan rok songket, kemudian untuk pengantin laki-laki menggunakan baju bertabur dan celana dilengkapi dengan kain songket yang terbuat dari beludru dan songket.

Biasanya pengantin menggunakan pakaian yang berwarna merah. Bukan hanya itu, busana dari pengantin Mukomuko berhiaskan manik-manik tabur yang berbentuk seperti bunga matahari.

Pada bagian lengannya memiliki model tanpa kerutan dari atas hingga bawah atau disebut dengan suai atau lengan licing.

Pakaian Adat Bengkulu Kain Kaganga

Pakaian Adat Bengkulu

Kain kangga ialah kain ada pada awal tahun 1985 sampai tahun 1990. Pada saat itu pemerintah dari Bengkulu sedang semangat mempromosikan kain besurek.

Kain kaganga bermula dari Tanah Rejang ialah salah satu suku di Bengkulu. Karena kain kaganga tersebut dari Tanah Rejang, arti kain ini memiliki motif aksara rejang.

Bukan hanya itu, motif yang ada pada kain ini mengandung keindahan alam yang ada di Indonesia, seperti motif berbentuk flora langka yang berada di Bengkulu yaitu berupa bunga Rafflesia Arnoldi.

Pakaian Adat Bengkulu Batik Besurek

Pakaian Adat Bengkulu Batik Besurek

Berdasarkan sejarahnya, kain besurek yaitu masih berkaitan erat dengan datangnya Sentot Alibasya ke Bengkulu pada zaman dulu. Beliau ialah seorang panglima perang dari Pangeran Diponegoro.

Kain besurek ialah pakaian  Bengkulu yang memiliki arti kain tulisan. Hal demikian bisa dilihat pada bagian motifnya yang dipenuhi dengan berbagai macam tulisan yaitu kaligrafi Arab.

Biasanyakain besurek digunakan pada saat terjadi acara adat Bengkulu saja, namun karena seiring perkembangan zaman maka kain besurek digunakan pada saat berlangsungnya acara resmi pemerintahan hingga digunakan untuk pakaian keseharian.
Baca Juga:  Pakaian Adat Sumatera Selatan

Akhir Kata

Itulah ulasan lengkap pakaian adat khas bengkulu yang masih eksotis hingga sekarang.

 

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.